Pada salah satu pertemuan mata kuliah
PBM dan TIK kami diberi tugas perkelompok untuk membuat alat peraga. Saya yang
merupakan salah satu anggota dari kelompok 11 memilih untuk membuat alat peraga
puzzle teorema phytagoras.
Mengapa memilih
materi teorem Phytagoras??
Kerana
memang materi theorema phytagoras itu terlihat mudah, namun apabila kita
perhatikan lagi banyak siswa yang belum benar-benar mengerti tentang phytagoras
karena belum menemukan konsep dari materi teorema phytagoras. Oleh sebab itu
kami memilih
Baiklah untuk mengetahui lebih dalam
lagi tentang alat peraga puzzle theorem phitagoras ini, saya akan menceritakan
tentang proses saat kami membuat hingga saat kami mendemonstrasikan alat peraga
yang telah kelompok kami buat.
Gambar diatas adalah hasil alat peraga yang
telah kami buat selama kurang lebih 5 hari dan dibuat diarea kampus ogan FKIP
unsri. Berikut ini adalah alat dan bahan yang kami gunakan dalam membuat alat
peraga tersebut:
Gunting,
Kertas,
Karton Padi,
Double
Tip,
3
Buah Sterofoam yang berbeda warna,
Cutter,
Kertas
Manggis,
Lem
Kertas,
Kertas
Karton Hitam,
Mistar, dan
Pita.
Metode Pembuatan Puzzle Teorema Phytagoras
1. Siapkanlah segala bahan dan alat yang akan kita perlukan dalam pembuatan alat peraga.
2. Kemudian buatlah Sketsa pada sterofom dan setelah itu bentuk sterofom sesuai dengan sketsa yang telah di buat.
3. Tempelkan sterofom yang telah dipotong sesuai ukurannya di kertas karton padi.
4. Setelah itu potong sterofom dalam bentuk persegi menjadi beberapa bagian yang sama besar untuk mengisi persegi A dan B yang ada pada kertas padi.
5. Setelah semuanya selesai, hias alat peraga tersebut sesuai keinginan agar hasilnya lebih menarik.
1. Siapkanlah segala bahan dan alat yang akan kita perlukan dalam pembuatan alat peraga.
2. Kemudian buatlah Sketsa pada sterofom dan setelah itu bentuk sterofom sesuai dengan sketsa yang telah di buat.
3. Tempelkan sterofom yang telah dipotong sesuai ukurannya di kertas karton padi.
4. Setelah itu potong sterofom dalam bentuk persegi menjadi beberapa bagian yang sama besar untuk mengisi persegi A dan B yang ada pada kertas padi.
5. Setelah semuanya selesai, hias alat peraga tersebut sesuai keinginan agar hasilnya lebih menarik.
Dan inilah metode penggunaan alat peraga
‘Puzzle Theorema Phytagoras’ yang telah telah kami buat.
a) Para siswa diinstruksikan lagi untuk mengisi persegi a dan persegi b dengan keping-keping persegi yang sama besar tapi memiliki warna yang berbeda antara persegi a dan b. sehingga terbentuk persegi sedang dan persegi kecil seperti gambar diatas.
b) Setelah itu siswa diarahkan untuk menyusun potongan-potongan persegi kecil yang ada pada persegi a dan b ke persegi c, sehingga terbukti bahwa potongan persegi a dan b dapat menutupi persegi c, seperti pada gambar dibawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan alat peraga
‘Puzzle Theorema Phytagoras’.
Tentunya segala yang dibuat dan atau
yang ada dibumi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. adapun
kelebihan dan kekurangan dari alat peraga puzzle theorem phytagoras yang telah
kami buat ini adalah:
a) Kelebihan dari alat peraga kami ini adalah alat perga kami ini menarik, karena siswa dapat belajar dan bermain secara bersamaan, dengan menyusun puzzle berupa persegi kecil untuk mengisi bingkai yang berbentuk persegi.
b)Kekurangan
alat peraga yang kami buat ini, menurut komentar dari teman-teman kami mereka
mengatakan bahwa alat peraga kami ini terlalu simpel, kurang menarik, kurang
kreatif, dan kalau bisa alat peraga ini bisa digunakan untuk menjelaskan materi
lain, dan jika menurut kami bertiga memang alat peraga kami ini terlalu
sederhana karna hanya menjelaskan teorema phytagoras dengan satu cara saja,
padahal banyak cara membuktikan teorema phytagoras.
Okeee
guys, itulah cerita saya mengenai proses pembuatan alat peraga yang kelompok
kami buat, selanjutnya saya akan menceritakan saat kami mendemonstrasikan alat
peraga kami pada salah satu pertemuan mata kuliah Media PBM dan TIK.
Kami melaksanakan percobaan
alat peraga dengan cara kami memilih tempat untuk mendirikan stan alat peraga,
secara bergantian kami menjelaskan pada anggota lain yang mengunjungi stan kami
dan sebagian dari anggota kami lainnya mengunjungi stan kelompok lain.
Dari
semua mahasiswa yang ada dikelas, ada delapan orang yang mendatangi tempat kami
yaitu, Rahma Wulandari, Hanifah
Zulfitri, M.Ridho Ratu Berlian, Wahyu Adi Negara, Ira Marion, Kori Auga
Islamiyah, Yuliana Novita Sari, Tania dan dari beberapa orang yang berkunjung ada yang
memberikan komentar pada kelompok kami
1. Wahyu, ridho : Alat peraganya lebih dirapikan lagi, kami memang mengakuinya, kerena kami belum terlalu siap.
2. Rahmah : membuat alat peraganya hanya bias di gunakan 1 fungsi.
3. Kori : alat peraganya lebih di buat kreatif.
4. Yuliana Novita : komentar vita, hamper sama seperti wahyu dan ridho, dan dia lebih menyarankan agar lebih di hias.
1. Wahyu, ridho : Alat peraganya lebih dirapikan lagi, kami memang mengakuinya, kerena kami belum terlalu siap.
2. Rahmah : membuat alat peraganya hanya bias di gunakan 1 fungsi.
3. Kori : alat peraganya lebih di buat kreatif.
4. Yuliana Novita : komentar vita, hamper sama seperti wahyu dan ridho, dan dia lebih menyarankan agar lebih di hias.
Inilah
salah satu kegiatan saya saat perkuliahan media PBM dan TIK, semoga
pengetahuan dan pengalaman yang saya
dapat pada saat perkuliah tersebut, juga bisa kalian dapatkan melalui blog saya
ini, Terimakasih dan Semoga Bermanfaat…
seneng lihat tampilan alat peraga dari kelompok Intan.
BalasHapuskreatif dan menarik, sesuai jika digunakan untuk menarik perhatian peserta didik.
iya yah, memang sengaja dibuat semenarik mungkin kayak yang buat gitu, btw makasih mbak pujiannya hihih
HapusPostinganny singkat, padat dan jelas. Alat peraganya jg menarik dan dijelaskan secara detail. Semoga bermanfaat untuk para pembaca yaa
BalasHapusamiin semoga bener-bener bermanfaat buat pembacanya, makasih boss buat pujiannya hihih ^_^
Hapusalat peraganya simple tan, jadi kalau mau pake alat peraga ini ngebuatnya mudah hehe
BalasHapushihihi iya fah, supaya alat peraganya mudah diingat gituh hohoh..
BalasHapus